Mengintip Proses Perakitan Kapal Pinisi di Bulukumba, Selawesi Selatana

Indonesia sebagai negara maritim punya kapal layar tradisional yang dibangga-banggakan, apalagi kalau bukan kapal pinisi. Pinisi dikenal sebagai kapal yang tangguh menerjang ombak dan badai. Menariknya, pinisi baru ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda melalui sidang tahunan pada 4-6 Desember 2017 lalu.

Pinisi dimasukkan ke dalam kategori Warisan Budaya Tak Benda, karena dianggap proses pembuatannya yang luar biasa. Berkat kearifan lokal Suku Bugis dan Makassar yang diwariskan dari generasi ke generasi, maka pinisi dapat bersaing dengan perahu modern.

Tapi tahukah kamu, di mana pinisi yang legendaris itu dibuat? Jawabannya adalah di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan. Kawasan itu dikenal sebagai Butta Panrita Lopi, yang berarti Bumi Pembuat Pinisi dalam bahasa setempat.

Berdasarkan naskah kuno La Galigo karya leluhur Bugis, pinisi dibuat di Tanah Beru dan sudah mulai berlayar sejak abad ke-14. Tanah Beru yang dimaksud adalah wilayah pantai yang terletak sekitar 23 km dari pusat kota Bulukumba.

Di Tanah Beru, terdapat puluhan dermaga yang berjajar, tempat kapal layar pinisi dibuat. Para pembuat kapal di sana mendapatkan ketrampilannya bukan dari sekolah formal, melainkan teknik tradisional yang diwariskan.

Traveler bisa melihat kontruksi kapal pinisi yang setengah jadi atau hampir jadi dalam berbagai ukuran. Untuk membuat satu pinisi, dibutuhkan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk selesai. Mereka membuat pinisi pesanan yang kini sudah banyak dipakai untuk tujuan komersial.

Kamu bisa melihat langsung pembuatan kapal pinisi di Tanah Beru, Bulukamba. Perlu diketahui bahwa seluruh bagian pinisi dibuat dengan tangan. Kapal ini kini menjadi ikon penting kekuatan maritim Indonesia.

Bukan hanya kapal pinisi yang bisa kamu nikmati di Bulukamba, Sulawesi Selatan. Banyak pantai-pantai cantik yang masih terjaga keasliannya di sana. Mulai dari Pantai Tanjung Bira, Pantai Bara, dan Pantai Apparalang.

Belum banyak wisatawan yang tahu mengenai pesona alam Bulukamba. Oleh karena itu pantai-pantai di sana belum terlalu ramai.